Minggu, 27 November 2011

KUIL CINTA MEMBUSUK

Masih terlalu pagi tuk mengurai air mata,
Mentari saja belum terbangun,
Hanya rembulan yang setia terjaga,
Bersama beningnya embun di tiap bibir daun.

Aku merunduk memeluk lutut,
Kudengar kembali lafaz perpisahan itu,
Sengaja kurekam dalam ingatan agar ku mampu membencimu,
Lantas hilanglah semua ingatan tentangmu.

Euphoria cinta tak lagi kurasa,
Hanya pedih yang terus menikam,
 Awal yang manis,
Akhir yang sadis.

Air mataku menggantung,
Cinta ini terkatung-katung,
Harapanku terlucut dari langit-langit mimpi,
Kau telah memilih untuk pergi.

Kuil cinta hanya tinggal memori penuh dusta,
Sumpah setia hanya sebatas angin lalu belaka,
Kau kenangan terburuk yang membuatku jatuh terpuruk,
Biarlah cinta ini tetap disini hingga habis membusuk.

oleh: Nurzila Binti Sahir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUAT TEMAN-TEMAN SEMASA SMAKU, AKU MENCINTAI KALIAN.